Deskripsi Singkat :
Semua produk yang ada di sini tersedia online maupun offline. Keterangan produk online maupun offline akan selalu kami cantumkan pada setiap deskripsi produk. Pembelian barang bervariasi dalam satu akumulasi hanya bisa dalam kategori offline. Untuk toko offline silahkan hubungi kontak yang tersedia.
Pengiriman :
JNE Reguler, J&T, NINJA, POS Indonesia, TIKI
Di satu sisi, pria ini diakui kemampuannya sebagai manusia paling
fleksibel yang pernah ada. Namun mungkin tak ada yang tahu bila
keistimewaannya itu sebenarnya 'efek samping' dari penyakit langka yang
diidapnya selama ini.
Sudah banyak penghargaan yang ia sabet dari kondisinya ini. Daniel
Browning Smith memegang Guinness World Record untuk 'manusia paling
fleksibel' dan 'manusia yang mampu melewati raket tak bersenar paling
cepat' sebanyak tiga kali.
Ia juga menghabiskan waktunya untuk tampil sebagai stuntman dan
mematahkan kaki dan tangannya dalam film, serta sering diminta tampil
dalam jeda pertandingan yang digelar NBA.
Namun Daniel hanya menganggap dirinya tak lebih dari 'manusia
karet'. "Saya bisa membuat kedua tangan dan kaki saya seperti patah, dan
memutar tubuh saya 180 derajat, serta beberapa hal lainnya," aku Daniel
kepada ABC News dan dikutip Jumat (13/3/2015).
Dalam kesempatan yang sama, pria berusia 35 tahun itu kemudian
menceritakan 'rahasia' dari kemampuannya yang luar biasa itu. Ternyata
rahasianya adalah ia mengidap kondisi yang disebut Ehlers-Danlos
Syndrome (EDS). "Ini adalah semacam gangguan pada kolagen, dan ini
membuat saya jadi sangat, sangat fleksibel," imbuhnya.
|
Pada dasarnya EDS mengakibatkan lemahnya serat kolagen yang
seharusnya membantu menopang sendi, sehingga persendian penderita sering
lepas dengan sendirinya. Di samping itu, sebagian besar dari mereka
mempunyai elastisitas yang ekstrem pada persendian dan kulitnya karena
kondisi ini.
Dr Michael Holick, pakar fisiologi dan biofisika dari Boston University
School of Medicine mengutarakan bahwa hanya satu dari 1.000 orang saja
yang mengalami EDS, alias langka.
Tapi bukan berarti Daniel tak merasakan sakit bila tulang-tulangnya
tiba-tiba patah atau sendinya bergeser. Hanya saja Daniel merasa
beruntung karena sakit atau nyeri yang dirasakannya tak begitu besar.
Sebab sebagian besar penderita EDS biasanya merasakan nyeri yang luar
biasa ketika sendi atau tulangnya lepas dengan sendirinya.
"Bukannya hal buruk yang saya rasakan. Yang ada saya malah sudah
gabung sirkus sejak umur 17 tahun dan keliling dunia karenanya. Bagi
saya ini fenomenal," tutupnya.
Untuk Pembelian dalam jumlah Banyak, Silakan Kontak Customer Service Kami untuk mendapatkan harga terbaik
HOTLINE Hubungi Kami di Contact
PENGIRIMAN dengan Kurir Terpercaya