Deskripsi Singkat :
Semua produk yang ada di sini tersedia online maupun offline. Keterangan produk online maupun offline akan selalu kami cantumkan pada setiap deskripsi produk. Pembelian barang bervariasi dalam satu akumulasi hanya bisa dalam kategori offline. Untuk toko offline silahkan hubungi kontak yang tersedia.
Pengiriman :
JNE Reguler, J&T, NINJA, POS Indonesia, TIKI
T-Channel - Menjadi profesor di salah satu
univesitas terbaik dunia merupakan prestasi tersendiri bagi seorang
akademisi, apalagi hal tersebut dicapai dalam usia relatif muda yaitu 30
tahun. Siapa yang menyangka pula hal tersebut dapat diraih oleh
seseorang yang lahir dari pelosok gunung. Ya, dialah salah satu putra
daerah terbaik Wonosobo yang memiliki nama lengkap Agus Pulung Sasmito.
Ia sekarang menjadi Professor (asisten) di jurusan teknik pertambangan
& materials, McGill University Montreal QC Canada. Pria asal
Kalibeber, Mojotengah, Wonosobo ini telah banyak mempublikasikan
jurnal-jurnal ilmiah berskala internasional. Secara total, ia telah
mempublikasikan lebih dari 3 buku, 22 jurnal ilmiah, serta 19 makalah
konferensi bertaraf internasional.
Menjalani kehidupan sehari – hari sebagai profesor (asisten), pria yang
memiliki hobi travelling dan mendengarkan musik ini memiliki tugas utama
riset, selain tentunya mengajar di universitas tersebut. Riset yang
beliau lakukan berfokus pada ventilasi tambang bawah tanah, sistem
energi hidrogen, environmental air quality, industrial transport process
seperti proses reaktor kimia serta thermal-fluid science and
engineering, seperti alat penukar panas, pendingin, pengeringan dll. Tim
Wonosobo Muda berkesempatan untuk melakukan wawancara dengan Agus
Pulung Sasmito dan membagikannya kepada kawan-kawan muda Wonosobo,
selamat menyimak!
Pendidikan Agus Pulung Sasmito dimulai dari TK Pertiwi Kalibeber, lalu
ia melanjutkan ke SD Kalibeber, SMP N 1 Mojotengah lalu ke SMA N 1
Wonosobo dan lulus pada tahun 2001. Setelah masa putih abu-abunya
selesai, ia melanjutkan pendidikan S1 ke Universitas Gadjah Mada
mengambil jurusan Teknik Fisika, dari sinilah ia mulai menekuni
bidangnya sekarang. Dari UGM ia lulus tahun 2005 dan mendapatkan
kesempatan beasiswa S2 di National University of Singapore (NUS). Di
semester ketiga, dosen pembimbingnya menawarkan untuk upgrade dari
jenjang S2 langsung ke jenjang S3 tanpa harus menyelesaikan S2. Atau
dengan kata lain, tesis master yang ia ajukan langsung menjadi proposal
PhD. Akhirnya pada Agustus 2010, ia bisa menyelesaikan studi dan
mengumpulkan disertasi untuk di ujikan. Karena peraturan di NUS
disertasi harus diuji oleh expert/professor dari luar Singapore, maka
butuh waktu kurang lebih 8 bulan untuk menunggu jadwal ujian, dan
akhirnya Maret 2011 ia secara resmi dinyatakan lulus ujian S3.
Selama menunggu ujian S3, ia bekerja di Minerals Metals and Materials
Technology Centre (M3TC) di NUS sebagai peneliti hingga awal tahun 2012.
Kemudian pindah ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab untuk melanjutkan
post-doctoral studi di Masdar Institute yang merupakan institusi yang
fokus pada pengembangan energi baru dan terbarukan di bawah bimbingan
dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) Amerika Serikat.
Pertengahan tahun 2013, ia mengirimkan lamaran professorship ke tiga
universitas: Khalifa University Abu Dhabi, Aalto University di Helsinki
Finlandia dan McGill University Canada. Hebatnya, ketiga lamarannya
diterima, setelah menimbang-nimbang, akhirnya ia memutuskan untuk ke
McGill University dan resmi bergabung menjadi professor muda di sana
mulai Januari 2014. Alasannya memilih McGill University adalah karena
reputasinya yang bagus dan mendunia.
Namun, perjalanan untuk mendapatkan kesuksesan ini tak semudah yang
dibayangkan. Profesor muda ini pernah juga mengalami masa-masa sulit
dalam kariernya, banyak yang harus dikorbankan. Ia bercerita saat di
Singapore selama menempuh studi S3, ia seringkali tidak pulang ke kosan
dan menginap di laboratorium untuk melakukan penelitian. Bahkan di hari
libur dan akhir pekan pun sering dihabiskan di laboratorium untuk
menyelesaikan penelitiannya. Pernah ia mengerjakan penelitian sampai
lembur dan menginap di laboratorium, akan tetapi hasil yang didapatkan
tidak sesuai dengan apa yang diharapkan dan akhirnya penelitian itu
harus diulangi dari awal lagi. Akan tetapi ia melihat hal tersebut
menjadi pelajaran hidup yang sangat berharga. Ia menekankan untuk
senantiasa jangan pernah menyerah dalam segala situasi, karena ia selalu
yakin, setiap masalah pasti ada solusinya.
“kadang down itu wajar, tapi yang penting jangan pernah menyerah.
Lakukan yang terbaik, perbaiki strategi dan berfikir sistematis, itu
kuncinya. Bagi saya yang paling utama adalah doa orang tua, saya bisa
bertahan sampai sekarang seperti ini tidak lain karena doa dan usaha
orang tua..” – Agus Pulung Sasmito
Tak lupa ia berpesan untuk kawan-kawan muda di Wonosobo dalam mengejar
cita-cita dan membangun karier: bermimpilah yg tinggi karena no dream is
too high, kemudian lakukan yang terbaik, jangan menyerah dan jangan
membatasi diri serta jeli melihat peluang. Seimbangkan antara otak kanan
dan otak kiri juga sangat penting untuk menjadi kreatif dan inovatif.
Ditambah lagi kesehatan fisik and mental harus dijaga, tidak boleh
terlalu stres, kerja diseimbangkan dengan religi dan refreshing, serta
olah raga dan asupan nutrisi untuk tubuh supaya selalu fit.
Sekali lagi, mimpi yang disertai kerja keras dan pantang menyerah telah
menunjukkan hasilnya, tak perlu kita minder atau merasa rendah diri
siapa kita, ketika kita mempunyai mimpi yang kuat dan tekad yang kuat
maka kita bisa menjadi apa yang kita inginkan. Akan banyak lagi yang
lahir dari kota kecil bernama Wonosobo ini generasi muda yang akan
menjadi profesor, pengusaha ataupun orang hebat lainnya. Jangan pernah
berhenti bermimpi kawan muda, karena dari mimpilah manusia seperti kita
bisa hidup dan menatap masa depan. Dari kota kecil Wonosobo, untuk
Dunia.
Untuk Pembelian dalam jumlah Banyak, Silakan Kontak Customer Service Kami untuk mendapatkan harga terbaik
HOTLINE Hubungi Kami di Contact
PENGIRIMAN dengan Kurir Terpercaya